Seorang gadis muda
berusia 24 tahun
mengalami masa jatuh
cinta. Namanya, Carisa.
Sifatnya begitu kekanak
- kanakkan. Sejak
mengalami patah hati
beberapa tahun yang
lalu, membuat gadis itu
trauma untuk mencintai
seseorang dengan
sungguh - sungguh.
Pelampiasan sakit hati
Carisa dicurahkan untuk
pekerjaannya. Dulu, dia
sangat mencintai
seorang laki - laki di
kampusnya sendiri.
Namanya, Roki. Dia
sangatlah tampan dan
menarik hati gadis
siapapun juga, termasuk
Carisa sendiri.
Suatu hari, Carisa tidak
dapat membendung dan
memendam rasa
cintanya kepada Roki.
Dia memberanikan diri
ntuk mengatakan suka
padanya, melalui
telepon. Carisa...sungguh
Carisa adalah seorang
gadis yang lugu dan
polos. Dia tak berpikir
apa yang akan terjadi
nanti ketika seorang
pujaannya itu tidak
mencintai seperti dia.
Malam hari itu, tepat
hari Jum'at, saat acara
reality show "Indonesia
Idol 1" tayang pertama
kalinya. Gadis itu
berjalan menuju ke
sebuah wartel dan
menekan nomor telepon
kesayangannya. 355 35
XX. Diangkatnya telepon
itu oleh Roki sendiri. Dan
detik itu pula Carisa
mengatakan yang
sejujurnya, tentang
perasaan cintanya.
Namun ternyata, Roki
sebaliknya. Seperti yang
kalian tahu,"Cinta
bertepuk sebelah
tangan".
Carisa menangis tersedu
- sedu, dan dia berjanji
pada dirinya sendiri
untuk tidak menelpon
Roki kembali. Dan akan
menghindar jika bertemu
di dalam kampus. Selama
sebulan Carisa tak
menghubungi Roki, dan
jika bertemu muka pun
Carisa memalingkan
wajahnya. Siang hari,
Carisa dan Roki bertemu
di warnet kampus, saat
mengerjakan tugas dari
dosen. Hati Carisa
bercampur aduk, antara
senang, sedih, sakit dan
marah. Roki mencuri -
curi pandang pada
Carisa, dan Carisa tahu
akan hal itu.
Carisa tahu bahwa
sebulan itu, Roki
menunggu telepon dari
Carisa. Laki - laki itu
tidak tahu bahwa karena
penolakan itu, Carisa
mendadak sakit. Ketika
sedang menanti
datangnya sebuah
angkutan umum untuk
pergi ke kampus, karena
perasaan sedih yang
menekan hati. Carisa
pingsan di jalan. Carisa
mempunyai sebuah
penyakit psikis yang tak
bisa disembuhkan.
Dokter Carisa
mengatakan bahwa
psikis Carisa lemah, dan
jika dia merasa kepikiran
ataupun tertekan maka
dapat pingsan di mana
saja.
Sampai pada suatu
malam, karena Carisa
merasa terlalu rindu
padanya. Dia menelpon
Roki kembali. Dia pikir
Roki tak akan pernah
menerima teleponnya
kembali. Ternyata tidak!
Akhirnya, hubungan
Carisa dan Roki pun
mulai membaik. Mereka
berdua saling bercanda
dan mengejek sesuatu.
Saat bertemu dengan
Roki umur Carisa baru 19
tahun. Saat mengatakan
suka Carisa berumur 20
tahun. Usut punya usut,
dari penyelidikan teman
- temannya mengatakan
bahwa Roki tidak ingin
memiliki kekasih dahulu
demi pendidikannya yang
belum selesai.
Karena alasan yang kuat
itu pula, akhirnya Carisa
bersedia untuk
menantinya dalam
ketidak pastian sikap.
Sering mereka berdua
bertengkar, kemudian
berbaikan kembali. Tapi,
mereka hanya berbicara
lewat kabel telepon, jika
bertemu di kampus,
Carisa tidak ingin ada
orang yang mengetahui
bahwa dia sedang
menyukainya.
2 tahun berlalu...dan
Carisa masih menantinya
tanpa mencari cinta
orang lain. Carisa adalah
seorang gadis yang
sangat setia jika telah
mencintai seseorang.
Dan orang itu pasti akan
dihubunginya setiap saat.
Masa yang dinanti telah
tiba, Roki telah selesai
menjalani skripsinya, itu
adalah saat untuk
menanyakan kembali
hubungan mereka
berdua. Malam hari itu,
Carisa menelponnya
untuk meminta kejelasan
tentang dirinya.
Ternyata, petir itu seolah
langsung menyambar
batang otak Carisa.
Keputusan Roki tetap!!!
Tidak berubah. Carisa
menangis kembali. Carisa
kehilangan kendali
sampai akhirnya berbuat
nekad. Dia meminta
sahabatnya, Diaz untuk
berpura - pura menjadi
kakak Carisa dan
menelpon Roki. Untuk
diperbolehkan
menelponnya kembali
biar pun dia tidak pernah
peduli.
Carisa sinting...
Akhirnya Roki percaya
bahwa yang sedang
berbicara itu adalah
kakaknya Carisa sendiri.
Dan dia menyanggupi
permintaan untuk tidak
pernah menolak telepon
dari Carisa. Gadis itu pun
senang bukan kepalang,
dia tak berpikir bahwa di
luar sana masih banyak
laki - laki yang
menyukainya. She's don't
care anything! Sampai
pada suatu hari Tuhan
pun menyadarkannya
dari kegilaan. Seorang
temannya, Yuli
memberitahu Carisa
bahwa Roki tidak bisa
mencintai siapapun
karna demi karirnya
untuk menjalani
pendidikan angkatan
laut. Dan Carisa tahu
bahwa seorang pelaut itu
pasti sering
meninggalkan
kekasihnya. Itu yang dia
ketahui, rahasia di balik
kebungkaman Roki.
Perlahan - lahan, Carisa
dapat menerima alasan
itu. Frekuensi
menelponnya pun sudah
jarang dan hampir tak
pernah lagi.
7 bulan Roki pergi dari
kota Surabaya ke
Magelang untuk
menjalani pendidikan
angkatan laut. Selama 7
bulan itulah, Carisa
melampiaskan rasa
sedihnya dengan
mengikuti forum - forum
di internet. Tiba saatnya
Roki kembali pada bulan
Juli di Surabaya. Dan
Carisa ingin mengetahui
lagi perihal hubungan itu
dengannya. Sekali lagi,
Roki masih beralasan
yang sama. Akhirnya titik
puncak kekesalan Carisa
pun sampai pada titik ke
- 100. Dia lalu tak peduli,
dan tak pernah akan
mengharapkan
kehadirannya kembali.
Dia lalu sadar bahwa
dirinya adalah seorang
gadis tolol, dungu, stupid
dan buta sekaligus tuli
karena tak mau
mendengar ucapan orang
lain.
Lambat laun, Carisa bisa
menerima keputusan
apapun. Dan sekarang
dia lampiaskan pada
tulisannya. Carisa
menjadi seorang penulis
novel, penulis novel!
Yang tidak disangka -
sangkanya sejak dulu.
Dan kebanyakan kisah
cintanya di dalam cerita
bertepuk sebelah tangan
seperti dirinya sendiri. Di
semua buku novelnya,
nama Roki selalu ada.
beberapa bulan yang
lalu...,
Carisa diberitahu Roki
bahwa dia telah memiliki
kekasih, dan Carisa pun
juga mengatakan bahwa
dia juga sudah memiliki
tambatan hati dan akan
menikah setahun lagi.
Padahal itu hanya sebuah
kebohongan! Roki
percaya akan hal itu dan
malah memberikan kata
Selamat! Padhal Carisa
menangis!
beberapa hari yang
lalu...,
Carisa diberitahu oleh
keluarga Roki
bahwa,Roki sedang
melakukan tugas
layarnya di Jayapura!
SElama 2 - 3 tahun ke
depan! Hati Carisa serasa
disambar geledek!
Hancur...luluh lantak!
Dan CArisa baru
mengetahui bahwa Roki
sama sekali tida k
memiliki kekasih!
4 tahun CArisa menanti
cinta sejak berumur 19
tahun sampai 23 tahun.
Dan ternyata, jika saja
CArisa tidak mencoba
untuk menghapus rasa
cinta di hatinya, pasti dia
sanggup dan mau untuk
menanti 2 - 3 tahun ke
depan lagi untuk
ketidakpastian pula.
2 hari yang lalu, Carisa
mengirimi dia sebuah
sms berisi" Roki, aku
rindu padamu. Carisa
sangat merindumu,
walau kau ada di
Jayapura. Aku masih
menantimu. Salam,
Carisa."
Cinta untuk sang pelaut
tanpa ujung.
1 hari yang lalu, Carisa
menelponnya. Dan
ternyata, telepon itu tak
pernah diangkat oleh
Roki. Entah kenapa....
kemudian Carisa tertawa
dan menertawakan
dirinya sendiri, dan
mengatai dirinya adalah
seorang gadis gila,
sinting dan bodoh! Tapi
entah kenapa, dia selalu
merasa bahwa suatu saat
Roki pasti mencintainya.
namun, Cinta itu telah
hilang ke Jayapura.
Hilang sejauh - jauhnya,
dan CArisa tak mungkin
mengejarnya. Jika saja
Tuhan mempertemukan
dirinya dengan Roki, tapi
tidak di dunia. Carisa
sangat berharap agar
Tuhan
mempertemukannya di
surga nanti. Karena
Tuhan akan menyatukan
cinta seseorang yang di
dunia tak pernah
kesampaian.
Dan Carisa sangat
meyakini hal itu, bahwa
dia pasti akan
dipertemukan kelak
dengan Roki, tapi tidak
di dunia. Melainkan cinta
yang abadi dan tak akan
pernah mati.
Cinta sejati hanya ada di
surga, cinta abadi hanya
ada di surga!"