Pages

Sunday, November 21, 2010

Keajaiban Angka Dalam Al-Qur'an

Satu kajian dari Dr. Tariq Al Suwaidan dan terbitan bukunya “the series of the scientific miracles in qur’an” memperlihatkan kepada kita satu kehebatan nomor di dalam al-qur’an yang perlu kita ketahui. Kehebatan ini bukanlah satu kebetulan bahkan mukjizat allah kepada rasulNya Muhammad SAW.Berikut adalahh bilangan tentang perkara yang disebutkan di dalam al-qur’an:

•Dunia : 115 kali Akhirat : 115 kali

•Malaikat : 88 kali Syaitan : 88 kali

•Hidup : 145 kali Mati : 145 kali

•Faedah : 50 kali Kerugian : 50 kali

•Ummah : 50 kali Penyampai : 50 kali

•Iblis ( penghulu syaitan : 11 kali Mohon perlindungan dari iblis : 11 kali )

•Musibah : 75 kali Bersyukur : 75 kali

•Bersedekah : 73 kali Berpuas hati : 73 kali

•Orang yang sesat : 17 kali Orang yang meninggal dunia : 17 kali

•Muslimin : 41 kali Jihad : 41 kali

•Emas : 8 kali Kemurahan hidup : 8 kali

•Keajaiban : 60 kali Fitnah : 60 kali

•Zakat : 32 kali Berkat : 32 kali

•Minda : 49 kali Nur : 49 kali

•Lidah : 25 kali Sumpah : 25 kali

•Nafsu : 8 kali Ketakutan : 8 kali

•Berbicara di tempat ramai : 18 kali Berdakwah : 18 kali

•Kesusahan : 114 kali Kesabaran : 114 kali

•Muhammad : 4 kali Syari’at : 4 kali

•Lelaki : 24 kali Perempuan : 24 kali

•Shalat : 5 kali

•Bulan : 12 kali Hari : 365 kali

•Lautan ; 32 kali Daratan : 13 kali

•Laut dan darat = 32 + 13 = 45Jadi laut jika di persenkan = 32/45x100% = 71.11111111 Dan daratan = 13/45x100%= 28.889 Jadi jumlah semuanya = 100%

Manusia telah membuktikan bahwa air meliputi 71.111% daripada bumi dan tanah meliputi 28.889. begitulah kebesaran dan keagungan ciptaan allah SWT.

KEAJAIBAN ANGKA 19 DALAM AL-QUR’AN

Kehebatan al-qur’an tidak hanya di buktikan dari kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli sains. Suatu kode matematika yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sehingga seorang sarjana pertanian mesir bernama Rashad Khalifa Berjaya menyingkap tabir kerahasian tersebut, hasilpenelitiannya yang dilakukan selamabertahun-tahun dengan bantuan computer, ternyata sangat mengagumkan, betapa tidak , ternyata di dapati bukti-bukti surah serta ayat dalam al-qur’an terdapat gandaan angka 19. Penemuan tersebut hasil dari penafsiran terhadap surah al muddatstsir ayat 30-31. Firman allah yang bermaksud: “ diatasnya ada Sembilan belas. Dan tidaklah kami menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka melainkan untuk cobaan bagi orang – orang kafir, supaya menambah yakin orang – orang yang di beri al kitab dan orang-orang yang beriman, dan supaya berkata orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit dan orang-orang kafir, “apakah yang dikehendaki allah dengan perempumaan ini?” Dalam mentafsirkan ayat tersebut, Prof. Dr. hamka dalam bukunya tafsir Al-Azhar menyatakan bahwa orang-orang kafir, terutamanya abu jahal mengejek baginda apabila mendengar ayat tersebut. Orang-orang kafir menyangka bahwa penjaga neraka hanya Sembilan belas, bahkan angka tersebut hanyalah perempumaan dari allah SWT saja. Bilangan sebenarnya tidaklah di ketahui melainkan allah yang maha bijaksana dan maha mengetahui.

Hasil penemuan Rashad Khalifa yang sangat mengejutkan ini adalah dalam tahun 1976 dan telah pamerkan didepan umum ketika diadakan pameran islam sedunia di London. Berikut beberapa hasil penemuan tersebut:

1. Kita mengetahui bahwa setiap surat –surat dalam qur’an selalu diawali dengan bacaan” bismillaahirrahmaanirraahim” dan bacaan ‘bismillah’ tersebut (dalam bahasa arabnya ) terdiri dari 19 huruf (19x1)

2. Bacaan ‘bismillah’ terdiri darai kelompok kata: ismi, allah, arrahman, arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing dari kata tersebut dalam al-qur’an selalu merupakan gandaan dari angka 19

a. Jumlah kata ‘ismi’ dalam al-qur’an ditemui sebanyak 19 kali(19x1)

b. Jumlah kata allah dalam al-qur’an ditemui sebanyak 2,698 kali ( 19x142)

c. Jumlah kata arrahman dalam al-qur’an ditemui sebanyak 57 kali ( 19x6)

d. Jumlah kata arrahim dalam al-qur’an ditemui sebanyak 114 kali ( 19x6)

Apabila faktor pendarapnya di jumlahkan hasilnya juga merupakan gandaan angka 19, yaitu 1+142+3+6=152 (19x8)

3. Jumlah keseluruhan surah-surah dalam al-qur’an adalah sebanyak 114 surah(19x6).

4. Bacaan basmalah dalam al-qur’an di jumpai sebanyak 114 kali (19x6), yaitu sebanyak 113 kali di temukan sebagai pembuka surah-surah kecuali surah ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surah ke-27 ayat: 30.

Berbeda dengan surah yang lain, surah ke-9 tidak diawali dengan bacaan basmalah karena isinya merupakan ayat-ayat perang. Dalam surah ke-9 ini kebanyakan pokok pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum mmusyrikin karena penghianatan mereka, sebaliknya surah ke-27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Nabi Sulaiman, jadi terdapt antagonis antara surah ke-9 dan surah ke-27.Berikut terjemahan surah ke-9 ayat 3: “ dan suatu permakluman dari allah dan raasulnya kepada umat manusia pada hari haji akbar, rasuNya berlepas diri dari orang orang musyrikin, kemudia jika kamu bertaubat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi merak siksa yang pedih”Terjamahan surah ke-27 ayat 29-30: “ Ia ( Balqis) berkata, hai pembesar-pembesarku, telah dikirm kepadaku sebuah surat yang berharga, surat itu dari sulaiman yang isinya berbunyi:” dengan nama allah yang maha pengasih lagi mahaa penyayang” janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri”.

5. Pada surah ke-27 ayat :30 tempat ditemukannya bacaan basmalah kalau bilangan surah dan ayatnya di jumlahkan hasilnya merupakan dari gandaan angka 19, yaitu 27+30= 57 ( 19x3)

6. Dari fakta 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara surah ke-9. Surah ke-27 ternyata merupakan surah yang ke-19 jika dihitung dari surah ke-9

- Surah ke : 9, 10,11, 12,…..25,26,27

- Urutan surah : 1,2,3,4,……17,18,19

7. Manakala dari fakta 6 di atas, apabila bilangan surah-surah dijumlahkan mulai dari surah ke-9 hingga ke-27: (9+10+11+12…..+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 ( 19 x18)

8. Wahyu pertama (surah ke-96 ayat: 1-5 ) terdiri dari 19 kata ( 19x1) dan 76 huruf (19x4)

9. Wahyu kedua ( surah ke-68 ayat 1-9) terdiri dari 38 kata (19x2)

10. Wahyu ketiga (surah ke-73 ayat: 1-10) terdiri dari 57 kata ( 19x3)

11. Wahyu terakhir ( surah ke-110) terdiri dari 19 kata (19xx1) dan ayat pertama dari surah ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (19x1)

12. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan allah adalah wahyu ke-19(19x1)

13. Surah ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat (19x1) dan 304 huruf (19x16), selain itu juga ternyata surah ke-96 tersebut merupakan surah yang ke 19 bila dijumlahkan dari belakang al-qur’an

- Surah ke: 114, 113, 112, 111………….98, 97, 96

- Urutan surah ke : 1,2,3,4,………..17,18,19.

Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa al-qur’an tersusun dengan perhitungan system kunci ( interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat: 20, yang maksudnya:”allah telah mengepung/mengunci mereka dari belakang”.

14. Dari fakta 13, apabila surah-surah di jumlahkan mulai dari surat ke-114 ke-96= ( 114+113+112+111+…..98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 atau (19x105).

15. Bagian tengah-tengah qur’an jatuh pada surah ke-18 ayat 19 ( 19x1)

16. Juga ditemukan bukti bahwa surah-surah yang memiliki 8 ayat dan 11 ayat ditemui paling banyak dalam al-qur’an, yaitu masing-masing terdiri dari 5 buah surah. Disusuli kemudian surah-surah yang memiliki 3, 19, 29, 30, dan 52 ayat, yangamsing-masing terdiri dari 3 buah surah. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompok maka hasilnya merupakan gandaan angka 19 yaitu:

- Surah ke 94,95,98,99,102 masing-masing terdiri dari 8 ayat

- Surah ke 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari 11 ayat

Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan, maka: 8+11=19(19x1)

- Surah ke: 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari 3 ayat

- Surah ke 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari 19 ayat

- Surah ke 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari 29 ayat

- Surah ke 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari 30 ayat

- Surah ke 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari 52 ayat

Apabila jumlah ayat-ayatnya di jumlahkan, maka: 3+19+29+30+52= 133 ( 19x7)

17. Al-qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf ( code letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa arab “ Muqatta’aat” yang maksudnya “ kata singkatan” Di dalam al-qur’an terdapat sebanyak 29 surah yang diawali dengan 14 kombinasi dari 14 huruf-huruf “muqatts’aat.

- 14 huruf-huruf itu adalah: Alif, lam, Mim, Ra’, Kaf, Ha’, Yaa, Ain, shad, Tha’, Shin, Qaf, Nun, dan Kha’

- 14 kombinasi huruf tersebut adalah:

Alif, Lam, Mim

Kha, Mim

Alif, Lam,Ro’

Alif, Lam, Mim, Ro’

Tho’, Sin

Tho’,sin, Mim

Yaa’, Sin

Nun

Kaf, Kha’. Ya’, Ain, Shod

Alif, Lam, Mim, Shod

Shod

Qof

Ain, Sin, Qof

Tho’, Ha’

- 29 surah-surah tersebut adalah: surah ke 2,3,7,10,11,12,13,14,15,19,20,26,27,28,29,30,31,31,36,38,40,41,43,44,45,46,50, dan 68Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surahdi jumlahkan maka hasilnya merupakan gandaan 19, yaitu 14+14+29= 57(19x3)Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang berbeda-beda, ahli tafsir ada yang menyerahkan pengetiannya kepada allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘ mutasyaabihaat’. Ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam al-qur’an.Sesungguhnya penemuan angka 19 ini mempunyai maksud serta penafsirannya yang tersendiri. Dengan adanya huruf-huruf “muqatta’aat” tersebut, ia berfungsi sebagai penjaga keaslian al-qur’an. Kaitannya dengan angka 19 sungguh menakjubkan, perhatikan fakta berikut:

18. Surah ke68 diawali huruf “Nun”, setelah diteliti jumlah huruf nun yang terdapat sebanyak 133 pada surah tersebut dan merupakan gandaan angka 19(19x7), berikut surat ke 68 ayat 2-6: Nun, demi pena dan apayang mereka tulis, dengan nikamt tuhanmu tidak engkau Muhammad orang yang gila, dan sesungguhnya untuk engkau adalah pahala yang tidak putus-putus. Dan sesungguhnya engkau adalah benar-benar atas budi pekerti yang agung. Maka engkau akan melihat kelak, siapa antara kamu yang gila ( alqalam: 1-6)

19. Surah ke 42 dan surah ke 50 ada diawali dengan huruf Qaaf yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (19x6) Surah asysyura jumlah qaaf 57= 19x3Surah qaaf jumlah qaaf 57= 19x3 Hal lain yang mengherankan adalah allah biasanya menyebut kaumnya nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luth” yang di temui sebanyak 12 kali dalam qur’an, namun pada surah ke 50 ayat 13, sebutan tersebut berubah menjadi : ikhwanu luth” yang artinya “saudara-saudaranya luth”. Tampaknya allah sengaja menghilangkan unsure Qaf dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf Qaf dalam quran tetap dalam gandaan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115. Berikut terjamahan surah ke 50 ayat 1-2:” Qaaf, demi alqur’an yang sangat mulia, bahkan mereka merasa tercengang bahwa datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir” ini adalah sesuatu yang ajaib” ( asysyura: 1-2)

20. Surah ke-42 juga diawali dengan huruf ‘Ain, Sin dan Qaaf. Setelah diteliti jumlah ketiga huruf tersebut dalam surah ini merupakan juga gandaan 19, yaitu Ain=98 + Sin=54 + Qaaf=57 = 209 (19x11)

21. Surah ke 36 ( yasiin) di awali dengan huruf Ya dan Siin, setelah diteliti jumlah kedua huruf tersebut adalah sebanyak 285, yang merupakan gandaan 19, yaitu Ya= 237+Siin=48= 285 ( 19x7)

22. Surah ke-13 ( Arra’ad) diawali huruf Alif, Lam, Mim dan Ra\o’. jumlah huruf-huruf tersebut dalam surah ini juga merupakan gandaan 19, yaitu: alif= 605 + Lam=480 + Mim=260 + Ro’=137= 1482 (19x78)

23. Surah ke-7 ( Al- A’raf) diawali huruf Alif, Lam, Mim, Dan Shod, jumlah huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan juga gandaan dari angka 19, yaitu Alif= 2529+Lam=1530+Mim=1164+Shod=97= 5320 (19x280)

24. Surah ke-19 (maryam) diawali huruf Kaf,Kha’, Ya, Ain, dan shod. Jumlah huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 juga gandaan angka 19, yaitu: Kaf=137+Kha’=175+Ya’=343+Ain=117+Shod=26=798 ( 19x42)

25. Surah ke-7,19 dan 38 diawali huruf Shod, jumlah huruf shod dalam ketiga surah ini juga gandaan angka 19, yaitu:Al-Araaf = 97Maryam = 26Shad = 29Jumlahnya 152 ( 19x8) Apa yang tambah menarik disini, pada surah ke-7 ayat 69 ditemukan kata ‘basthatan’, padahal lalazimnya kata tersebut harus dieja dengan huruf ba’, sin, tho’, ta, ( contoh pada surah ke-2 ayat 147), menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW menyebut kata ‘basthatan’ dengan huruf Shod, namun unsure huruf Shod itu tetap harus di baca huruf siin dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut kecil ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf Shod. Tampak sekali bahwa allah member tambahan huruf Shod agar jumlahnya dalam al-qur’an menjadi gandaan angka 19, jika tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.

26. Surah ke-40 hingga ke 46 diawali huruf Kha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah kedua huruf tersebut pada surah-surah tersebut merupakan juga gandaan angka 19.Berikut:

Surah ke 40 : kha’ = 64 mim = 380

Surah ke-41 : Kha’ = 48 Mim = 276

Surah ke-42 : Kha’ = 53 Mim = 300

Surah ke-43 : kha’ = 44 Mim = 324

Surah ke-44 ; kha’ = 16 Mim = 150

Surah ke- 45 : kha’ = 31 Mim = 200

Surah ke-46 : kha’ = 36 Mim = 225

Jumlah semuanya huruf kha’ = 292 dan huruf Mim= 1855

Maka, 292+1855 = 2147 (19x113)

27. Surah ke- 10, 11, 12, 14 dan 15 diawali dengan huruf Alif, Lam dan Ro’, jumlah huruf-huruf tersebut juga didapati terdapatnya gandaan angka 19

Surah ke- 10 Alif= 1319 Lam = 913 Ro’= 257 jumlah= 2489 ( 19x131)

Surah ke-11 Alif= 1370 Lam = 794 Ro’ = 325 jumlah = 2489 ( 19x131)

Surah ke-12 Alif = 1306 Lam = 812 Ro’= 257 jumlah = 2375 ( 19x125)

Surah ke=14 Alif = 585 Lam = 452 Ro’ = 160 jumlah = 1197 ( 19x63)

Surah ke- 15 Alif = 493 Lam = 323 Ro’ = 96 jumlah = 912 ( 19x48)

28. Manakala surah ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali dengan huruf Alif, Lam, dan Mim. Jumlah keseluruhan huruf-huruf tersebut merupakan gandaan angka 19, berikut;

Surah ke-2 Alif = 4205 Lam = 3202 Mim= 2195 jumlah = 9899 ( 19x521)

Surah ke-3 Alif = 2521 Lam = 1892 Mim = 1249 jumlah = 5662 ( 19x298)

Surah ke-29 Alif = 774 Lam= 554 Mim = 344 Jumlah = 1672 ( 19x43)

Surah ke-30 Alif = 544 Lam = 393 Mim = 317 jumlah = 1254 ( 19x66)

Surah ke-31 Alif = 347 Lam = 297 Mim = 173 jumlah = 817 ( 19x43)

Surah ke-32 Alif = 257 Lam = 155 Mim = 158 Jumlah = 570 ( 19x30)

Keistimewaan yang lain angka 19 adalah:

a. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu bilangan prima yaitu bilangan yang tidak habis di bagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifatNya ysng serba Maha tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diriNya sendiri, firman allah dalam surah al ikhlas ayat 3 yang berbunyi “ tidak dia beranak dan tidak dia di peranakkan”

b. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pertama dan angka 9 merupakan bilangan terakhir dalam system perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat allah yakni’ Maha Awal dan maha Akhir’, firmannya dalam surah alhadid ayat 3 yang berbunyi “ dialah yang permula dan dialah yang penghabisan”

c. Angka 1 boleh melambangkan sifatNya yang Maha Esa, surah ke-112 ayat 1 “ katakanlah : dia adalah allah maha esa”, sedangkan angka 9 sebagai bilangan poko terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu Maha Besar

d. Dalam kalender tahun komariyah ( system peredaran bulan), terjadi tahun Kabisat pada setiap 19 tahun sekali

e. Dalam buku “ atlas Anatomi “ yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari rangka manusia yaitu tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas, menurut ahli biologi, 19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat sum-sum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.

f. Dari 5 fakta di atas, juga di temukan perkara lain yang menarik yaitu alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya dalam kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-amsing tapak tangan/kaki kecuali ruas-ruas pergelangan tangan,

g. Angka 19 adalah suatu kode matematika yang melatarbelakangi susunan huruf al-qur’an, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa al-qur’an adalah wahyu ilahi, bukan karaya manusia. Otak manusia tidak akan mampu menciptakan huruf-huruf yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat turunya wahyu secara berangsur-angsur.

h. Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan serta ketulenan al-qur’an. Angka 19 dapat di gunakan untuk menentukan apakah dalam sebuah kitab al-qur’an terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam al-qur’an digandakan dengan angka 19, kemudian dibagikan angka hasil hitungan dengan 19, maka akan diketahui ada atau tidaknya kesalahan. Demikian seluruh isi al-qur’an seutuhnya akan tetap asli hingga akhir zaman.

Rujukan

A. “ the series of the scientific miracles in quraan” oleh Dr. Tariq Al suwaidan

B. Kertas kerja Rashad Khalifa, mesir di pameran islam sedunia di London, 1976

sumber : http://kebahagiaan-ku.blogspot.com/2010/02/dimana-ada-kemauan-disituv-ada.html

Bahasa Khek Yang Tetap Lestari

KOMPAS.com, Senin, 22 November 2010



Perempuan paruh baya asal Jawa itu agak terkaget-kaget ketika datang pertama kalinya di Kota Pontianak, saat ingin berbelanja sayuran.

Ia terkaget tidak hanya karena harga sayuran yang mahal harganya dibanding di daerah asalnya di Jawa Tengah, tetapi pedagang sayuran di pinggir jalan itu ternyata seorang Tionghoa, sebuah pemandangan yang jarang ditemui di daerahnya.

Belum lagi, saat ia menawar terlalu rendah, laki-laki penjual itu malah berbicara kepada perempuan Tionghoa di sampingnya, yang kemungkinan isterinya, dengan bahasa yang tak dimengertinya.

Sekilas didengarnya, seperti bahasa di film-film Mandarin. Namun setelah diberitahu, ternyata mereka menggunakan bahasa tutur asli dari kalangan mereka, yakni bahasa Khek.

"Kalau di daerah saya, pada umumnya mereka (warga Tionghoa) berbicara sesamanya, menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur Jawa dengan dialek Jawa yang "medok" (kental). Jadi kita juga tahu. Tapi di sini, bahasa di antara mereka familiar juga dan cukup kental," kata Anisya, warga Magelang, Jateng.

Di Pontianak atau Kalbar secara umum, warga Tionghoa memang fasih berbicara dengan bahasa ibu mereka sendiri, yang disebut sebagai bahasa Khek. Walaupun di antara warga Tionghoa ada juga minoritas yang menggunakan bahasa Hoklo (Tewcu).

Di antara mereka, kalau bertemu sesamanya menggunakan bahasa Khek, seperti halnya orang Melayu atau Jawa, bertemu sesamanya menggunakan bahasa etnis mereka.

Bahasa Khek pada dasarnya memang bahasa dari daratan China, namun ia berbeda dengan bahasa Mandarin, yang menjadi salah satu bahasa internasional, walau terdapat kosa kata yang mirip-mirip.

Menurut tokoh masyarakat Tionghoa Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, bahasa Khek memang menjadi bahasa pergaulan di keluarga-keluarga Tionghoa di Kalbar ini.

Walau yang tersebar bahasa Khek pasaran daripada bahasa Khek halus, kata Acui yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak, menjadikan bahasa orang Hakka itu terjaga sebagai bahasa komunikasi warga Tionghoa. Tidak hanya di wilayah Pontianak, tetapi warga Tionghoa di daerah lain, seperti Singkawang, Sekadau, Sanggau, Sambas, Sintang, dan Ketapang, juga membiasakan berbahasa Khek dengan keluarga atau sesame etnis.

Bahkan untuk keluarga campuran, seperti keluarga dari pasangan warga Tionghoa dan Dayak, bahasa Khek tetap kental diajarkan.

Seorang peneliti asal Universiti Kebangsaan Malaysia, Chong Shin, dalam makalahnya (2005) tentang "Masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat: Tinjauan Pemilihan Bahasa di Kota Sekadau" terungkap bahwa warga Tionghoa dalam perkawinan campuran tetap berusaha mengajarkan bahasa Khek ke anaknya, walau bahasa lain juga diajarkan.

Seperti halnya, tulis Chongsin, yang mendapat cerita berasal dari informannya, seorang pria Tionghoa Khekmenikahi perempuan Dayak Kerabat, maka anaknya tetap diajari berbahasa Khek dengan bapaknya dan berbahasa Kerabat dengan ibunya.

Sama halnya, dengan saudara di pihak bapak (yang bersuku Tionghoa Khek), anak dari pernikahan campuran itu berbahasa Khek, namun saat dengan saudara dari pihak ibunya yang bersuku Dayak Kerabat, dia berbahasa Dayak Kerabat.

Chongsin juga menemukan, di dalam keluargan kawin campur, antara warga Tionghoa Hoklo (bapak)- Khek (ibu), bahasa sehari-hari di keluarganya adalah bahasa Khek.

Tetapi pada hari-hari, dimana isterinya berangkat ke Pontianak, pertukaran bahasa berlaku. Bapak di rumah itu mulai berbahasa Hoklo dengan anak-anaknya, dan anaknya membalas dan bertutur bahasa Hoklo dengan bapaknya.

Sekembali ibunya ( penutur bahasa Khek) ke rumah lagi, dengan sendirinya bahasa harian diubah balik ke bahasa Khek, ungkap Chongs Shin.

Bagian dari Multikulturisme

Bahasa Khek sendiri asal-muasalnya dari para leluhurnya, orang Hakka, yang merupakan bagian dari suku Han yang tersebar di kawasan pegunungan provinsi Guangdong, Fujian dan Guangxi di China sebelah utara.

Mereka beremigrasi ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Penutur bahasa Khek di Indonesia cukup banyak, khususnya warga Tionghoa di Kalbar, Palembang, dan Bangka-Belitung.

Menurut peneliti budaya lokal asal Kalbar Dedy Ari Asfar MA, bahasa Khek ini memang bukan bahasa daerah, namun bahasa ini menjadi bagian multikulturisme di masyarakat provinsi ini.

Berdasarkan pengamatannya, bahasa Khek ini berkembang pada ranah oralitas saja. Artinya ini menjadi sekadar bahasa tutur dan pergaulan di keluarga warga Tionghoa dan interaksi antar-Tionghoa.

Perkembangan bahasa Khek, kata Dedy yang bekerja di Balai Bahasa Pontianak itu, tidak memiliki kedalaman dalam pelestariannya. Di sini tidak ada pengembangan linguistiknya di segi bahasa tulis, seni sastra, atau terstruktur diajarkan di kegiatan belajar formal atau semiformal, seperti kursus-kursus.

Bahkan, pada keluarga Tionghoa di Kalbar, anak-anak mereka saat ini mulai disuruh belajar bahasa Mandarin, setidaknya melalui kursus bahasa, apabila di sekolahnya tidak diajarkannya.

Acui mengakui, anak-anak Tionghoadi kota-kota besar di Kalbar ada kecenderungan mulai mempelajari bahasa Mandarin secara sistematis. Namun belajar bahasa Mandarin bukan masalah etnisitas atau rasa keturunan China, tetapi karena kegunaannya sebagai salah satu bahasa internasional.

"Hal ini dinilai akan baik bagi masa depan anak-anaknya di pergaulan internasional, di mana China juga mengalami perkembangan ekonomi terpesat di dunia saat ini," katanya.

Hal yang sama diakui Soni Sujaya, siswa SMA Santo Petrus Pontianak yang merupakan keturunan Tionghoa. Ia biasa berbahasa Khek dalam berkomunikasi di keluarga dan kerabatnya. Namun ia juga disuruh belajar bahasa Mandarin.

"Antara bahasa Khek dan Mandarin banyak perbedaan, walau ada yang mirip. Tapi kita tetap harus belajar Mandarin serius, karena walau sudah bisa berbahasa Khek, bukan berarti mudah berbahasa Mandarin," katanya.

Perkembangan berbahasa Mandarin di warga keturunan Tionghoa, dalam pengamatan Acui tidak akan menggeser bahasa Khek, karena kebiasaan berbahasa Khek di keluarga Tionghoa sudah kental dan menurun secara alami dari generasi ke generasi.

Di samping itu dengan komunitas Tionghoa di Kalbar yang cukup besar, yang diperkirakan sekitar 20-an persen, menurut Acui, bahasa Khek akan tetap lestari, karena faktor lingkungan yang cukup besar itu bakal mendukungnya.

Apalagi sebagian warga dari komunitas lain di Kalbar, seperti Melayu, Dayak dan Bugis, menurut pengamatan Acui, ada yang ikut mempelajarinya akibat adanya hubungan dagang dan sosio-ekonomi yang intens dengan warga Tionghoa berbahasa Khek.

Time Is Life

TIME IS LIFE = WAKTU ADALAH NYAWA

“ Demi Waktu, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran “ ( Q.S.Al-Ashr ).

Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dirahmati Allah SWT,

Dikisahkan, dibawah sebuah pohon yang rindang, tampakak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru, uniknya, diantara anak – anak itu terlihat seorang kakek duduk bersama mereka, ikut menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang guru, kejadian aneh itu ternyata menarik perhatian pemuda yang kebetulan melewati tempat tersebut. Sesuai pelajaran, pemuda yang penasaran tadi menghampiri sang kakek, bertanyalah dia kepada si kakek: “kek, apakah kakek seorang guru?

“bukan…….., jawab si kakek

“kalau bukan guru, mengapa kakek ikut duduk bersama anak-anak tadi?” si pemuda tambah penasaran

“apa salahnya duduk dengan anak – anak itu? Ketahuilah aku tadi sedang belajar dengan anak – anak itu,”

Lho” pelajaran tadi kan untuk anak-anak….., bukan untuk orang tua seperti kakek. Memangnya berapa umur kakek? Kok tidak malu belajar bersama dengan anak-anak itu?”

“umur ku tahun ini tepat sepuluh tahun…” jawaba si kakek itu sambil tersnyum.

“ ah…, kakek bercanda kalau menurut perkiraan k,paling umur kakek sudah 70-an tahun…….” Si pemuda menebak sambil tetap penasaran.

Hahhahhahahh, tebakan mu benar anak muda. Bila dihitung dari saat aku lahir hingga saati ini, umurku memang 70 tahun. Tetapi 60 tahun yang telah ku lewati janganlah dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku yang sepuluh tahun terakhir ini,” jawab si kakek penuh misteri.

Si pemuda pun makin dibuat bingung oleh penjelasan kakek tua tadi.” Mengaapa masa 60 tahun itu tidak dihitung? Apa artinya ?

Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab,” sejak kecil sampai usia 20 tahun, seharusnya itulah waktu terbaik untuk belajar. Tapi aku gunakan waktu itu hanya untuk bermain dan bersantai-santai.sebab semua keinginan dan kebutuhan disediakan berlimpah –limpah oleh orangtuaku. Lalu 20 tahun berikutnya waktu yang seharusnya berjuang dan meniti karir,. Maka aku gunakan untuk berfoya-foya dan menghabiskan harta orang tuaku. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan masa pansiunku, malah ku gunakan untuk bertamasya tak karuan tujuanya. Semua harta yang tersisa kuhambur hamburakan karena aku hanya mengejar kesenangan sesaat. Coba pikir, bukanlah 60 tahun yang telah kul lewati itu sia sia belaka?’

“bagaiman dengan sepuluh tahun terakhir?

Dengan mata berkaca-kaca si kakek berkata, “sepuluh tahun terakhir ini aku baru sadar, bahwa 60 tahun hidupku telah kulalui tanpa makan, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita… aku sudah bangkrut, jatuh miskin, sebatang kara, tidak punya teman yang bisa membantu, dan hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Tetapi sejak kesadaran itu muncul, aku merasa seperti baru lahir kembali dan memutuskan untuk belajar hidup dari awal lagi,” setelah berhenti sejenak si kakek meneruskan kata katanya “ anak muda… jangan meniru seperti apa yang telah aku jalani. Karena, waktu adalah modal utama yang dimiliki setiap manusia. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya untuk belajar, berusah, dan berkarir. Gunakan waktumu untuk tujuan yang mulia, maka kelak di hari tuamu kau akan merasa bahagia. Kaerena kehidupanmu bukan hanya berguna bagi diri mu sendiri, tetapi juga harus berarti bagi orang lain.’

Sahabat ,

Kisah tadi sungguh menggambarkan sebuah perlajanan hidup yang sangat sia-sia dan tidak berguna. Ini merupakan pelajaran berharga bukan saja untuk anak – anak dan orang muda, tapi juga untuk kita semua. Jangan sampai kita menyia – nyiakan waktu selagi kita memilikinya. Apalagi saat kita masih berkemampuan penuh meraih segala sesuatu yang kita inginkan, yang terbaik buat hidup kita. Waktu adalah modal utama dan kekayan yang paling berharga yang dimiliki setiap orang. Maka tak salah jika ada ungkapan, times is money. Atau ungkapan yang lebih bernilai adalah, TIME IS LIFE. WAKTU ADALAH NYAWA dan apa yang didapat dalah hidup itu ditentukan oleh sang waktu. Semua orang memiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam, meskipun demikian, apa yang didapat maupun dihasilkan oleh setiap individu tidaklah sama. Orang – orang tertentu bisa mendapatkan penghasilan puluhan hingga ratusan juta dan berbagai Amal Sholeh yang sangat prestatif, sementara orang – orang lainya hanya mendapat kan puluhan hingga ratusan ribu belaka dengan Amal Sholeh yang biasa saja. Dalam jangka waktu yang sama, sejumlah orang dapat melakukan berbagai kegitan strategis, tetapi orang – orang lainya justru membunuh waktu dan melakukan hal tidak bermanfaat.

Orang –orang yang memiliki kebiasan hidup efektif biasanya mampu mendapatkan manfaat dan nilai tertinggi dari waktu yang dimikinya. Merekalah orang – orang yang sukses alias the winner. Sebaliknya orang –orang yang kebiasaan hidupnya tidak efektif, pasti hanya mendapatkan sedikit manfaat dari waktu yang dimikikinya. Mereklah orang – orang yang gagal alias the loser.

Jangan pernah menunda beramal Sholeh, karena kebanyakan manusia menyesal ketika batas waktu kehidupan telah berakhir.

"Dan, jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, 'Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serf a menjadi orang-orang yang beriman', (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. "(Al-An'am: 27-28)

"Ya Rabbi, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. "(Al-Mukminun: 100).

Akhir Bulan, jika ada yang tersisa ditangan kita, sebaiknya kita tidak menunda untuk mengabadikannya dengan Sedekah.
 
Blogger Templates